Thursday 18 June 2015

A Book Called “Blink”


Assalamu’alaikum para pembaca buku yang rajin !!

Puasanya lancar? Sehat? Kalau iya Alhamdulillah, berarti Allah masih memberikan kamu kesempatan untuk membaca artikel bermanfaat ini, dan aku masih diberikan kesempatan untuk menulisnya. :)

Kali ini Amira akan mengupas sedikit nih.. tentang sebuah buku yang aku mau rekomendasikan yaitu “Blink”. Ini bukanlah buku fiksi akan tetapi sebaliknya, buku ini adalah buku yang sepenuhnya ilmiah. Guys, kenapa aku mau rekomendasikan buku ini? Karena ketika pertama kali ku tak sengaja melihat buku ini di dalam lemari (pandangan pertama nih), aku langsung tertarik. Walaupun covernya tampak simple, akan tetapi itulah yang menunjukkan bahwa buku ini sangatlah special dan bersahaja. Yap, sebuah buku yang bagus takkan butuh sampul yang berkilau. Orang-orang yang cermat langsung mengetahui bahwa buku ini adalah buku yang sangat layak untuk dibaca.




Blink adalah buku mengenai dua detik pertama yang sangat menentukan ketika kita mengamati sesuatu dalam waktu dua detik yang akan memberikan pemahaman dalam sekejap mata, yang terbentuk berkat pilihan-pilihan yang muncul dari “komputer internal” kita, alias kemampuan bawah sadar kita. Kemampuan inilah yang oleh Malcom Gladwell (sang penulis Blink) disebut dengan “kemampuan berpikir tanpa berpikir” di mana keputusan sekejap bisa didapat dari informasi yang sedikit namun akurat melalui snap judgement dan thin slicing.

Dalam Blink, kita akan melihat contoh-contoh menakjubkan kehebatan snap judgement dan thin slicing. Para pakar benda seni yang mengenali barang antik dalam sekali lihat, ahli cicip makanan yang mampu membedakan keripik mana buatan pabrik mana dalam sekali gigit atau gelas mana yang berisi pepsi dan gelas mana yang berisi coca-cola dalam sekali sesap (Keren coy (y)).

Buku ini juga memberikan gambaran bahayanya membuat kesimpulan cepat: pemasar bisa memanipulasi kesan pertama konsumen, polisi bisa menembak mati seseorang yang tak bersalah, peserta pemilu bisa saja memilih seorang calon presiden yang tampan namun tidak mampu bekerja.

Blink menyingkapkan bahwa orang-orang yang pandai mengambil keputusan yang tepat bukanlah orang yang memproses paling banyak informasi atau yangs sengaja menghabiskan waktu paling lama, namun orang-orang yang telah melatih diri mereka untuk menyempurnkan seni mambuat cuplikan tipis-thin slicing-menyaring sedikit mungkin factor-faktor terpenting dari sejumlah kemungkinan yang menggunung.

So, buku ini aku jamin sangat enak dibaca dan ilmiah tentunya. Setiap kasus disuguhkan dengan keahlian tokoh-tokoh yang menarik dan tentunya dengan otomatis dapat menambah wawasan kita dalam dunia sejarah.


Happy reading J

4 comments: