Friday, 19 February 2016

Puisi Putih - Amira Layyina






Putih –  Karya Amira Layyina

Ia biru
Ia adalah sesosok yang lembut
Rambut panjang berkilaunya terlihat sangat indah di pagi hari
Di sawah nan hijau, seluruh padi dan burung menyambutnya
Ia kuning
Matanya memancarkan kebahagiaan bagi semua yang menatapnya
Ia ungu
Pipinya merona ketika semua berusaha menggodanya
Ketika ia tertawa, dunia tak ingin bergerak dari tempatnya
Ia merah
Ia tidak dapat dimiliki, kecuali bagi dia yang tangguh
Ia hijau
Karena telapak tangannya terbuat dari sutra berkualitas tinggi yang dibawa dari negeri Cina
Ia hijau
Bahkan kaki putihnya terlihat sangat indah ketika ia berlari mengejar awan

Ah… kau dengar itu?
Terdengar gemerincing lonceng tanda ia mendekat
Semuanya berkata “Peri telah datang”
Peri pembawa kebahagiaan dan kedamaian di antara kita

Namun, sekarang hanya tinggal berdua
Tubuh mungilnya terasa sangatlah rapuh di dalam pelukanku
Air mata yang tak bisa kuartikan mengalir deras membasahi pelindungku
Seakan-akan ia akan hancur jika aku terlalu kuat memeluknya
Jantungku berdegup kencang dan semakin kencang
Melihat malaikat kecil yang takkan ingin kusakiti
Apa ini? Bukankah ia oranye?

Kusadari, semua itu salah
Kemudian warna sakurapun kuberikan padanya
Merah muda
Dirinya tersenyum
Air matanya perlahan sirna
Gigi-gigi indahnya ditampakkan kembali pada andromeda
Dirinya terlahir untuk membawa warna baru bagi dunia ini
Benar, ia bukanlah semua warna itu
Hanya satu
Putih
 

Peringatan!! Hak cipta dimiliki oleh Amira Layyina dan atau orang yang ikut serta dalam penulisan. Mohon sertakan alamat jika ingin menjadikan sumber.


Related Posts:

  • Puisi - An Apology (Eid Version) Hai guys!! Wah… hari ini kita bakalan kenyang ya. Sudah liat qurbannya??? Jangan buru-buru makan ya, nanti bisa tersedak lho… nah, mumpung lagi suasana lebaran, Amira mau minta maaf kepada semua pembaca yang ada di alam … Read More
  • Puisi Putih - Amira Layyina Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE MicrosoftInternetExplorer4 … Read More
  • Puisi - Selamat Tinggal Lentera Hidup  Yuk kita simak puisi karya tiga sekawan yang paling cocok dibacakan saat acara perpisahan ini!! Selamat Tinggal Lentera Hidup Karya : HanGiRa (Jihan Fitria Mardhatillah, Ghina Maulida Asnawi, Amira Layyi… Read More
  • Puisi - When The Unknown Come Hanya sebuah puisi lamaku yang kutemukan di rak lemari 5 September pukul 22:50 When The Unknown Come-Amira Layyina Alunan suara musik menggelitik telinga dan hatiku hari ini Dentuman ritme lagu menggerakkan tubuhku… Read More
  • Puisi - Darkest Day Darkest Day – Amira Layyina Hari ini petuah kegelapan datang dan menghangatkan Memberi kenyamanan kepada sesiapa yang mematikan Kesunyian akhir dari kehidupan Terkadang diisi oleh kata yang tak terucap Kegela… Read More

0 comments:

Post a Comment